Friday, February 10, 2012

Erdogan Dituduh Mempunyai 'Agenda Tersembunyi' Islamisasi Turki


Kenyataan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan bahawa kerajaan ingin "membangkitkan seorang pemuda taat agama" telah mencetuskan perdebatan berkaitan adanya "agenda tersembunyi" yang diduga berusaha untuk mengislamkan Turki sekular.

"Kami ingin membangkitkan seorang pemuda yang taat agama," kata Erdogan, ketika pidato parlimennya minggu lalu.

"Apakah kalian mengharapkan parti AK meningkatkan generasi ateis? Itu mungkin urusan kalian, misi kalian, tapi bukan kami. Kami akan meningkatkan generasi konservatif dan demokratik yang merangkul nilai-nilai prinsip bangsa," tambahnya.

Pernyataan Erdogan mengundang kecaman keras dari Parti Rakyat Republik yang sekular (CHP) yang ditubuhkan oleh Mustafa Kemal Ataturk.

"Adalah suatu perkara yang berdosa mencari suara atas nama agama. Dia bukan beragama tetapi penjual agama," kata Kamal Kilicdaroglu, menuduh Erdogan membahagi negara dengan program keagamaannya.

Kolumnis Mehmet Ali Birand juga mengkritik Erdogan minggu ini dalam sebuah artikelnya di media Turki.

"Apa maksud negara akan membesarkan pemuda agama? Adakah ini langkah pertama menuju negara agama" tulisnya di Hurriyet Daily News.

seorang kolumnis Semih Idiz di Harian Milliyet mengatakan jutaan orang "telah mengikuti gaya hidup sekular" bahkan sebelum republik Turki ada.

Perempat sekular Turki berpendapat kerajaan konservatif Erdogan juga selangkah demi selangkah memaksakan agama dalam setiap aspek kehidupan, mengatakan banyak restoran sudah menolak menyediakan alkohol selama bulan Ramadhan.

Mereka juga mengkritik perubahan terbaru undang-undang di mana lulusan sekolah agama sekarang akan dapat bebas masuk ke universiti yang mereka sukai, sementara di masa lalu mereka hanya boleh masuk ke sekolah teologi.

Para pemerhati mengatakan mesej Erdogan dalam pidato parlimennya, bertentangan dengan apa yang dia katakan selama lawatam terkini Musim Semi Arabnya, pada bulan September tahun lalu.

"Sebagai Recep Tayyip Erdogan, saya seorang Muslim tetapi bukan sekular. Tapi saya seorang perdana menteri sebuah negara sekular. Orang-orang mempunyai kebebasan untuk memilih menjadi agama dalam rejim sekular," katanya dalam wawancara dengan TV Mesir, yang diterbitkan oleh harian Vatan Turki.

"Perlembagaan di Turki mendefinisikan sekularisme sebagai jarak yang sama negara dengan setiap agama," katanya dalam kenyataan yang memancing kecaman dari Ikhwanul Muslimin di Mesir.


Sumber diolah : Eramuslim

0 comments:

Post a Comment

 

Persekutuan Melayu Republik Arab Mesir

HEWIPMRAM

Footer Widget #3

Tetamu

Copyright 2010 We Care for Islam. All rights reserved.

rss digg delicious facebook