Sunday, October 16, 2011
BRUNEI TETAPKAN LARANGAN RESTAURAN "NON HALAL" LAYANI PELANGGAN MUSLIM
BRUNEI - Makanan katering atau restauran untuk pelanggan muslim diwajibkan memiliki sijil dan label halal bermula 31 Disember 2013, sementara itu melayani muslim di restauran non-halal dianggap suatu kesalahan setelah diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Brunei Darussalam Khamis (13/10).
Pehin Udana Khatib Dato' Paduka Seri Setia Hj Ustaz Dato Paduka Badaruddin Pangeran Hj Othman mengatakan garis panduan baru akan dikeluarkan bermula 1 Januari 2012 dan akan berkuat kuasa penuh pada 1 Januari 2014.
Garis Panduan ini akan melibatkan dua jenis restauran di Brunei: umumnya restauran awam (Restoran Umum) yang diperuntukkan untuk Muslim dan non-Muslim, dan restauran "terbatas" yang melayani hanya non-Muslim.
"Tidak hanya menyajikan makanan yang lazat, bersih dan sihat. Makanan juga harus
halal," kata menteri dalam sambutannya.
"Dalam hal ini, tanggungjawab penyedia kepada awam, khususnya Muslim, belum dipenuhi dalam hal mengendalikan makanan yang memiliki aspek kebersihan. Mereka harus bekerja untuk memantau dan mengendalikan semua aspek kehalalan makanan."
Semua restauran untuk masyarakat umum harus mendapatkan label dan sijil halal yang dikeluarkan oleh Dewan Islam Brunei di bawah Kementerian Agama, kata menteri menegaskan.
Sementara itu, restauran "terbatas" dikeluarkan dengan keadaan untuk memenuhi pelanggan non-Muslim sahaja, dan merupakan kesalahan bagi pihak restauran untuk menerima atau melayani pelanggan Muslim.
Sumber diolah: Eramuslim
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment